https://fisip.prosiding.unri.ac.id/index.php/pisip/issue/feed Prosiding Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (PISIP) 2022-11-01T02:16:51+00:00 Harapan Tua Ricky Freddy S harapan.tua@lecturer.unri.ac.id Open Journal Systems <h2>Prosiding Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (PISIP)</h2> <div id="content"> <div id="journalDescription"> <table cellpadding="2"> <tbody align="top"> <tr> <td width="100px">Prosiding Title</td> <td><strong>Prosiding Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (PISIP)</strong></td> </tr> <tr> <td>ISSN</td> <td><strong>(online) | 2808-1536 (print)</strong></td> </tr> <tr> <td>DOI Prefix</td> <td><strong>Prefix by <a href="https://search.crossref.org/?q=JKP%3A+jurnal+kebijakan+publik&amp;from_ui=yes" target="_blank" rel="noopener"><img src="https://jope.ejournal.unri.ac.id/public/site/images/aref/Crossref21.png" alt="" /></a></strong></td> </tr> <tr> <td>Editor in Chief</td> <td><a target="_self"><strong>Harapan Tua Ricky Freddy S</strong></a></td> </tr> <tr> <td>Publisher</td> <td>Laboratorium, FISIP, Universitas Riau</td> </tr> <tr> <td>Frequency</td> <td><strong>Once a year </strong></td> </tr> </tbody> </table> <p> </p> <p align="justify"><strong>Prosiding Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (PISIP)</strong> adalah kumpulan dari paper-paper akademis yang dipublikasikan dalam suatu acara seminar akademis bidang ilmu politik dan ilmu sosial</p> </div> <br /> <div id="homepageImage"> </div> <br /> <div id="additionalHomeContent"> <p> </p> </div> </div> https://fisip.prosiding.unri.ac.id/index.php/pisip/article/view/1 COMMUNITY EMPOWERMENT KELOMPOK TANI NANAS WILAYAH GAMBUT DI KECAMATAN BUKIT BATU KABUPATEN BENGKALIS 2022-10-30T02:18:14+00:00 Zaili Rusli zailirusli@lecturer.unri.ac.id Mimin Sundari Nasution mimin@gmail.com Dadang Mashur dadang@gmail.com Mayarni mayarni@gmail.com Febri Yuliani febri@gmail.com <p>Pemberdayaan masyarakat (community empowerment) adalah merupakan sebuah upaya yang dilakukan dalam rangka mengembangkan potensi masyarakat dan mengatasi berbagai permasalahan yang ada di dalam masyarakat khususnya kelompok tani tunas makmur sebagai kelompok sasaran kegiatan pengabdian. Adapun salah satu permasalahan yang masih terjadi adalah masih kurangnya pengetahuan dan keterampilan kelompok tani mulai dari pembibitan hingga pengelolaan produk lahan nanas yang potensial. Kegiatan pengabdian ini bertujuan memotivasi masyarakat untuk mengembangkan kreatifitasnya mengembangkan sumberdaya yang potensial tersebut sehingga bisa menjadi support financial bagi kelompok tani terutama dalam pengelolaan kuliner nanas, Selain itu juga untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman dan keterampilan masyarakat mengenai pengelolahan nanas dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian masyarakat khususnya kelompok sasaran yaitu kelompok tani Tunas Makmur. Kegiatan Pengabdian ini dilakukan dengan model entrepreneurship capacity building (ECB) terkait erat dengan kemampuan berwirausaha. Beberapa kendala yang dihadapi pada saat kegiatan. (1) Adanya keterbatasan dalam fasilitas pendukung untuk melakukan presentasi, diantaranya tidak adanya Infocus. (2) Kegiatan pelatihan yang direncanakan berjalan 2 hari tidak dapat terealisasi dikarenakan terbentur dengan aktivitas para peserta yang kebanyakan adalah petani, dimana aktivitas mereka dimulai dari pagi-sore. Sehingga tim agak repot untuk menyesuaikan waktu yang cocok.</p> <p> </p> 2022-11-01T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2022 Prosiding Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (PISIP) https://fisip.prosiding.unri.ac.id/index.php/pisip/article/view/2 IMPLEMENTASI AGROFORESTRY DAN KONTRIBUSINYA PADA PELESTARIAN LINGKUNGAN DI DUSUN KAMPUNG BARU DESA BATANG DUKU KABUPATEN BENGKALIS 2022-10-30T02:20:17+00:00 Mhd Khadafi Ardika Panjaitan khadafipanjaitan@gmail.com Abid Alhadi Firman abid@gmail.com <p>Pelestarian lingkungan adalah proses atau cara yang dilakukan dalam upaya perlindungan dari kerusakan dan kemusnahan. Merancang sumber daya alam untuk memastikan pemanfaatan yang berkelanjutan dari penghematan dilakukan dengan terus meningkatkan keanekaragaman dan kualitas konservasinya. Penelitian ini dilakukan di Dusun Kampung Baru, Desa Batang Duku, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau bertepatan pada lokasi Pertanian Hortikultura Lahan Gambut untuk menelaan sejauh mana dampak lingkungan yang dihasilkan oleh praktik Agroforestry. Penelitian ini menggunaan metode kualitatif dengan wawancana mendalam dan observasi di lokasi tersebut, serta terdapat temuan bahwa program Program Pertanian Hortikultura Lahan Gambut yang diinisiasi oleh CSR Kilang Pertamina Internasional RU II Sungai Pakning dilaksanakan untuk memitigasi permasalahan lingkungan maupun sosial yang ada di Dusun Kampung Baru. </p> 2022-11-01T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2022 Prosiding Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (PISIP) https://fisip.prosiding.unri.ac.id/index.php/pisip/article/view/3 STUDI ETNOSAINS PENGELOLAAN PERKEBUNAN NANAS DI DESA PENAMPI KABUPATEN BENGKALIS RIAU 2022-10-30T02:22:09+00:00 Annisa Fazila Sabrina Damanik annisafazila128@gmail.com Diah Ayu Puspitasari diah@mail.com Dinda Azzura Salsabilla dinda@gmail.com <p>Salah satu kawasan yang memiliki lahan gambut di Riau adalah Kabupaten Bengkalis. Tanaman Nanas (Ananas comosus) merupakan salah satu komoditas pertanian utama di Desa Penampi Kabupaten Bengkalis. Penelitian ini bertujuan untuk menginventarisasikan pengelolaan perke- bunan nanas, merekontruksi pengetahuan ilmiah masyarakat dan menganalisis bentuk revi-talisasi lahan gambut dalam perkebunan nanas di Desa Penampi Kabupaten Bengkalis. Jenis penelitian ini adalah case study. Metode penelitian menggunakan in-dept interview, pengambilan data (data primer dan sekunder) dan menganalisis data. Subjek penelitian adalah tokoh masya-rakat, perangkat desa dan masyarakat lokal/petani di Desa Penampi Kabupaten Bengkalis. Teknik analisi data menggunakan mix metkod analysis yaitu data kualitatif dianalisis secara metode analisis miles- huberman dan data kuantitatif secara statistika deskriptif dengan program MS Excel. Hasil penelitian mengeksplorasi upaya revitalisasi lahan gambut berbasis kearifan local sehingga menjadi role model untuk pengelolaan lahan gambut. Hal ini sangat penting dalam bentuk mendukung upaya pemerintah mencapai SDGs 2030 dalam bidang pemanfaatan lahan gambut berwawasan lingkungan untuk mewujudkan green economy. </p> 2022-11-01T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2022 Prosiding Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (PISIP) https://fisip.prosiding.unri.ac.id/index.php/pisip/article/view/4 DAMPAK PROGRAM AGROFORESTRI TERHADAP HABITAT ASLI FAUNA DI DESA BATANG DUKU KECAMATAN BUKIT BATU KABUPATEN BENGKALIS 2022-10-30T02:25:03+00:00 Muhammad Rizal Efendi Muhammad.Rizal10882@student.unri.ac.id Arindi arindi@gmail.com <p>Melihat masyarakat desa batang duku yang merupakan petani/pekebun, membuat masyarakat tak dapat dihindarkan dari system bertani seperti agroforestry. Di desa batang duku sendiri sudah mulai menerapkan agroforestry di lahan yang berluas 2 hektar. Aktivitas agroforestri sendiri juga memberikan dampak terhadap lingkungan baik positif maupun negatif. Beberapa hasil penelitian yang terkait dengan aspek lingkungan adalah dampak agroforestri terhadap Habitat asli fauna di desa batang duku, Kecamatan Bukit Batu. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui penerapan program agroforestri di Kecamatan Bukit Batu Kabupaten Bengkalis dan untuk mengetahui dampak program agroforesrti terhadap habitat asli para fauna. Jenis penelitian ini adalah mixed method dalam buku sugiyono menyatakan bahwa metode kombinasi adalah pebdekatan penelitian yang menggabungkan atau menghubungkan metode penelitian kuantitatif dan kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat diketahui bahwa dampak program agroforestry terhadap habitat asli faua di batang duku yaitu: dapat mengakibatkan kerusakan bagi habitat asli fauna, dengan diawali berkurang nya sumber makanan bagi para fauna , kemudia hal ini juga yang mengakibatkan terjadinya migrasi hewan ke pemukiman warga </p> 2022-11-01T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2022 Prosiding Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (PISIP) https://fisip.prosiding.unri.ac.id/index.php/pisip/article/view/5 MENYULAP LAHAN GAMBUT BEKAS KARLAHUT MENJADI BERKAH TANPA MERUSAK EKOSISTEM 2022-10-30T02:26:51+00:00 Sri Mawarti srimawartisyarif22@gmail.com <p>Musim kemarau menjadi salah satu penyebab rentannya terjadi kebakaran lahan dan hutan (Karlahut), menjadi ancaman bagi daerah yang memiliki lahan gambut, seperti Kabupaten Bengkalis memiliki luas lahan gambut 69,68% dari total luas dataran kabupaten. Diantara kecamatan yang rentan terhadap Karlahut yakni Kecamatan Bukit batu dan Bandar Laksamana, daerah ini pernah menjadi langganan kebakaran lahan beberapa tahun yang silam, termasuk perkebunan warga juga turut terbakar. Untuk mencegah terulangnya kembali musibah Karlahut dibutuhkan kesadaran masyarakat agar menjaga lingkungan dengan baik supaya menjadi berkah meskipun dilahan gambut. Peraturan larangan membakar lahan membuat masyarakat diderah tersebut yang mayoritas petani dengan keterbatasan modal yang dimiliki tidak dapat optimal memanfaatkan lahan gambut tempat mereka menopang kehidupan. Agar masyarakat yang hidup dilahan gambut produktif dan sejahtera harus ada sinergitas antara pemerintah dan swasta. Melalui berbagai program pemberdayaan masyarakat, lahan gambut akan menjadi berkah bagi warga tanpa harus merusak ekosistem gambut. Salah satu contoh upaya melestarikan lahan gambut bekas kebakaran di Desa Kampung Jawa, Kecamatan Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis, kini telah disulap menjadi Taman Arboretumm Gambut, oleh warga sekitar yang dibina perusahaan swasta. Taman tersebut menjadi tempat edukasi bagi masyarakat serta menjadi sumber penghidupan warga di daerah tersebut. Upaya lainnya yakni mengedukasi masyarakat sejak dini akan pentingnya menjaga ekosistem gambut, dengan memberi pengetahuan tentang manfaat lahan gambut kepada anak-anak sekolah dasar, melalui kurikulum Sekolah Cinta Gambut yang sudah diberlakukan di Kecamatan Bukit Batu, Siak Kecil serta Kecamatan Bandar Laksamana. </p> 2022-11-01T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2022 Prosiding Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (PISIP) https://fisip.prosiding.unri.ac.id/index.php/pisip/article/view/6 PENGELOLAAN LAHAN GAMBUT BERBASIS KEARIFAN LOKAL DI PULAU RUPAT 2022-10-30T02:29:05+00:00 Adi Putra adi.putra7538@grad.unri.ac.id <p>Mengingat besarnya potensi gambut yang ada di Pulau Rupat, pemerintah talah lama menca- nangkan lahan gambut Pulau Rupat sebagai salah satu sentra produksi tanaman pangan di Indonesia. Namun, hingga saat ini, kita belum dapat melihat kemajuan yang signifikan hasil yang diinginkan. Kearifan lokal yang hidup dan berkembang dalam masyarakat masih kurang digunakan sebagai dasar strategi dalam pengambilan kebijakan, sehingga inovasi teknologi di lahan gambut tidak bisa diterima masyarakat karena tidak sesuai dengan praktik lokal yang ada. Penulisan artikel ini bertujuan untuk mendo-kumentasikan kearifan lokal apa saja yang dimiliki oleh masyarakat di Pulau Rupat dalam rangka mengelola lahan gambut. Pendekatan yang digunakan dalam penulisan ini adalah pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan datanya adalah studi pustaka untuk mendapatkan data-data sekunder. Hasil kajian menunjukkan bahwa terdapat beberapa kearifan lokal yang hidup dan berkembang di Pulau Rupat, antara lain: (1) pemanfaatan gerakan pasang surut air untuk irigasi dan drainase, (2) penentuan tanaman yang ditanam di sekitar pengairan, (3) konservasi air dengan sistem tabat, (4) sistem pemilihan lahan, (5) sistem penyiapan lahan dan pengolahan tanah, (6) sistem penataan lahan, (7) sistem pengelolaan kesuburan tanah, dan (8) cara petani dalam mengenali musim. Jadi, dalam pengelolaan lahan gambut dibutuhkan kesadaran pemerintah untuk melihat bahwa sebenarnya telah ada berbagai macam kearifan lokal yang dimiliki masyarakat Rupat. Kearifan lokal ini bisa menjadi strategi dalam mengelola lahan gambut agar potensinya bisa digunakan secara optimal. Ke depan pemerintah diharapkan juga aktif dalam melibatkan petani terkait program gambut. Pemerintah hadir bukan untuk mengubah sistem namun sebagai fasilitator yang mendampingi masyarakat dengan memanfaatkan kearifan lokal yang ada. </p> 2022-11-01T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2022 Prosiding Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (PISIP) https://fisip.prosiding.unri.ac.id/index.php/pisip/article/view/7 STUDI PERATURAN DESA TERKAIT KONSERVASI LAHAN GAMBUT BERBASIS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 2022-10-30T02:30:53+00:00 Febri Eka Sari febriekasari17@gmail.com Aisyah Nurterra Miftah ai@gmail.com Abdul Halim abd@gmail.com <p>Kebijakan hutan dan lahan merupakan permasalahan yang sering terjadi setiap tahun di Indonesia. Masyarakat desa yang tinggal disekitar lahan gambut masih memanfaatkan dan mengelola lahan gambut dengan cara yang kurang bijak, seperti membakar lahan untuk kemudian ditanamkan. Badan Restorasi Gambut (BRG) Republik Indonesia mengutamakan partisipasi masyarakat dalam pengelolahan lahan gambut, terutama masyarakat desa yang menjadi target wilayah restorasi. Oleh karena itu, perlu adanya lindungan dan kepastian hukum yang berkaitan dengan restorasi lahan gambut di pemerintahan dan masyarakat desa. Peraturan desa adalah kebijakan dalam bidang penyelenggaraan pemerintah desa. Konsep peraturan desa hijau merupakan konsep yang ditawarkan dalam mengatur kebijakan desa dengan memperhatikan lingkungan sekitar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui di mana saja konsep peraturan desa hijau di lahan gambut yang sudah dikembangkan, dapat mengetahui aspek yang dikelola dalam peraturan desa hijau di lahan gambut yang berbasis pemberdayaan masyarakat. </p> 2022-11-01T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2022 Prosiding Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (PISIP) https://fisip.prosiding.unri.ac.id/index.php/pisip/article/view/8 POTENSI LAHAN GAMBUT DALAM MENUNJANG PEREKONOMIAN MASYARAKAT 2022-10-30T02:33:05+00:00 Hadrianul Fadly hadrianul.fadly94@yahoo.com Alex Sihol Batubara alx@gmail.com <p>Gambut memiliki fungsi yang beragam dalam perikehidupan bangsa Indonesia, antara lain sebagai sumber daya alam berupa plasma nutfah dan komoditi kayu, sebagai tempat hidup ikan, dan sebagai gudang penyimpan karbon sehingga berperan sebagai penyeimbang iklim. Disamping peranan gambut tersebut, potensi yang dimiliki oleh lahan gambut secara tidak langsung akan memberikan dampak pada sektor perekonomian bagi masyarakat tentunya. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode literatur review yang di dasarkan pada data-data yang relevan dan akuntabel. Kemudian data tersebut akan dianalisis untuk mendapat kan hasil yang komprehensif. Adapun hasil dalam penelitian ini yaitu bahwa potensi lahan gambut apabila dioptimalkan dan dikelola dengan baik maka akan mampu menunjang perekonomian masyarakat sekitar. </p> 2022-11-01T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2022 Prosiding Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (PISIP) https://fisip.prosiding.unri.ac.id/index.php/pisip/article/view/9 POTENSI PERTANIAN LAHAN GAMBUT DANGKAL DI PROVINSI RIAU 2022-10-30T02:35:19+00:00 Sheila Nugrahany Sheila.Nugrahany7545@grad.unri.ac.id <p>Indonesia memiliki lahan gambut terluas di antara negara tropis, yaitu sekitar 21 juta ha, yang tersebar terutama di Sumatera, Kalimantan dan Papua (Agus dan Subiksa, 2008). Persebaran Lahan gambut di Indonesia antara lain terdapat di Sumatera dengan luas 6,4 juta hektar (43%), Kalimantan dengan luas 4,7 juta hektar (32%) dan Papua dengan luas 3,6 juta hektar (25%). Secara spesifik persebaran lahan gambut di pulau Sumatera tertinggi ada di Provinsi Riau sebesar 3,8 juta hektar jika dilihat luas wilayah gambut di Provinsi Riau lebih besar dari luas wilayah gambut yang berada di Papua. Provinsi Riau merupakan provinsi di pulau Sumatera yang mempunyai lahan gambut terluas memiliki 10 Kabupaten, 2 Kota, 169 Kecamatan, dan 1875 Desa/Kelurahan yang tersebar di dalam 8,7 juta hektar luas wilayah dengan jumlah penduduk sebanyak 6.971.750 jiwa12. 8,7 juta hektar tersebut 7,1 juta hektar merupakan hutan dan 3,89 juta hektar diantaranya adalah lahan gambut dari 6,49 juta hektartotal luas lahan gambut di pulau Sumatera. </p> 2022-11-01T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2022 Prosiding Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (PISIP) https://fisip.prosiding.unri.ac.id/index.php/pisip/article/view/10 IMPLEMENTASI APLIKASI KESESUAIAN LAHAN GAMBUT UNTUK TANAMAN NANAS BERBASIS WEB DI KABUPATEN KAMPAR, RIAU 2022-10-30T02:38:41+00:00 Fiqhri Mulianda Putra figri@gmail.com Rizki Lestari Ananda rizki@gmail.com <p>Nanas merupakan salah satu komoditas unggulan di Indonesia. Berdasarkan data dari PDSIP, perkembangan produksi nanas mengalami peningkatan namun tidak terlalu tinggi begitu juga dengan luas panennya. Produksinya pada tahun 2015 sebesar 8.482 ton, turun dari tahun 2013 sebesar 20.046 ton. Salah satu daerah yang membudidayakan tanaman nanas di Provinsi Riau adalah Kabupaten Kampar. Namun jumlah tersebut belum maksimal mengingat wilayah di Kabupaten Kampar masih cukup luas untuk budidaya nanas. Kabupaten Kampar memiliki potensi lahan gambut sekitar 191.363 ha. Sekitar setengah dari wilayah tersebut adalah gambut tipis, sedangkan sisanya bervariasi dari gambut sedang hingga dalam. Berhasil tidaknya pengelolaan lahan gambut untuk lahan budidaya sangat tergantung pada kondisi karakteristiknya serta penguasaan dan pemahaman ilmiah tentang sifat gambut. Hal ini mengindikasikan perlunya dilakukan evaluasi daya dukung lahan berdasarkan kesesuaiannya sehingga dapat dijadikan pedoman dalam merencanakan penggunaan lahan secara bijaksana. Penelitian ini bertujuan untuk membuat model sistem inferensi fuzzy dengan metode Mamdani dalam menentukan kesesuaian lahan gambut untuk tanaman nanas, hal ini dikarenakan sudah terdapat kelas target parameter kesesuaian lahan berdasarkan ketentuan FAO yaitu S1, S2, S3, dan N berhasil membangun aplikasi kesesuaian lahan gambut untuk nanas di Kabupaten Kampar. </p> 2022-11-01T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2022 Prosiding Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (PISIP) https://fisip.prosiding.unri.ac.id/index.php/pisip/article/view/11 PENGELOLAAN LAHAN GAMBUT UNTUK PERTANIAN SECARA BERKELANJUTAN 2022-10-30T02:44:52+00:00 Roni Fasla Ronifasla@gmail.com <p>Hampir 70% dari total gambut tropik dunia terdapat di Asia Tenggara terutama di Indonesia dan Malaysia. Di Indonesia lahan gambut tersebar di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Irian Jaya, di daerah dataran rendah dan pantai. Terbentuk selama ribuan tahun, gambut merupakan ekosistem dengan keanekaragaman hayati yang khas, yang sudah selayaknya dijaga kelestariannya. Namun demikian, dengan pertambahan penduduk, kebutuhan pangan, dan keterbatasan lahan, lahan gambut sering dikonversi menjadi lahan pertanian. Pemanfaatan lahan gambut yang tidak bertanggung jawab akan menyebabkan kehilangan besar karena lahan gambut merupakan lahan pertanian marginal yang apabila rusak akan menjadi tidak dapat diperbaharui. Pengelolaan lahan pertanian gambut yang dilakukan dengan hati-hati dapat menghasilkan produksi yang tinggi sekaligus bersifat berkelanjutan. </p> 2022-11-01T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2022 Prosiding Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (PISIP) https://fisip.prosiding.unri.ac.id/index.php/pisip/article/view/12 POTENSI DAN TANTANGAN PEMBERDAYAAN MASYARAKATDI LAHAN GAMBUT 2022-10-30T02:47:05+00:00 Aysa Indah Bahri ayuindah@gmail.com Evri Yani Br Pinem evri@gmail.com Putri Ayuni putri.ayuni0107@student.unri.ac.id <p>Indonesia merupakan negara dengan lahan basah tropis terluas di dunia. Riau merupakan provinsi dengan rawa gambut terluas di Indonesia (3,8 juta hektar). Selain memiliki luas lahan terluas, Riau merupakan penyumbang kebakaran gambut terbesar kedua (53.034 hektar) setelah Kalimantan, dan Kota Dumai memiliki jumlah kejadian kebakaran tertinggi(15). Kecenderungan untuk mengatasi masalah ini mulai melibatkan pemangku kepentingan yang relevan, tidak hanya tanggung jawab pemerintah dan masyarakat, tetapibahkan sektor swasta. Salah satu strateginya adalah menggunakan analisis mata pencaharian berkelanjutan untuk menganalisis potensi keberadaan di lahan gambut dan memberikan rekomendasi untuk program yang dapat mengatasi masalah ini. Maka dari itu penelitian ini akan melihat bagaimana analisis penghidupan berke- lanjutan yang dilakukan perusahaan PT Pertamina RU II Dumai dalam memberikan rekomen- dasi program pemberdayaan masyarakat lahan gambut. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik pengambilan data menggunakan wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Hasil penelitian ini memberikan tiga rekomendasi program yaitu pemanfaatan lahan gambut dengan melibatkan Kelompok Tani Paman Jaya Mandiri, perbaikan infrastruktur jalan RT 12 Kelurahan Tanjung Palas, dan perbaikan sanitasi dan penyuluhan PHBS. </p> 2022-11-01T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2022 Prosiding Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (PISIP) https://fisip.prosiding.unri.ac.id/index.php/pisip/article/view/13 PELAKSANAAN KEGIATAN PERTANIAN DI LAHAN GAMBUT TANPA MEMBAKAR 2022-10-30T02:49:21+00:00 Raja Melinda Jeliantika rajamelinda@gmail.com Sumartono Suma@gmail.com Dwi Wirda Lastari dwi@gmail.com <p>Area lahan gambut diindonesia diperkiraakan seluas 20,2 hektare, dimana luas ini merupakan luas terbesar di Asia Tenggara. Dengan demikian tentu saja jumlah potensi kebakaran lahan gambut bisa berpotensi besar diindonesia terutama di provinsi Riau. Kebakaran hutan terjadi diakibatkan beberapa perusahaan atau oknum yang ingin membuka lahan baru dengan cara melakukan pembakaran dilahan sawit yang pastinya lahan itu bersifat gambut. Lahan gambut jika mengalami kebakaran akan sulit untuk dipadamkan, mengingat dari sawit dilahan gambut ini sangat dalam dan mengakibatkan asap yang luar biasa. Tujuan penelitian ini untuk mengedukasi kepada para pembaca bahwasannya membuka lahan baru bisa tanpa membakarnya dan tidak membuat kerugian terhadap orang lain, pembukaan lahan tanpa bakar itu yakni untuk mencegah terjadinya pencemaran dan kerusakan fungsi lingkungan yang berskala regional, nasional maupun global baik dalam segi sosial maupun ekonomi. Dalam penelitian ini menggunakan metode studi literature dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam dengan menggunakan metode PLTB (Pembu- kaan lahan tanpa bakar) </p> 2022-11-01T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2022 Prosiding Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (PISIP) https://fisip.prosiding.unri.ac.id/index.php/pisip/article/view/14 PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT DI LAHAN GAMBUT MELALUI PEMANFAATAN KOMPOS TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT DI PROVINSI RIAU 2022-10-31T15:36:43+00:00 Minda Putri Carolina minda.putri5494@student.unti.ac.id <p>Luas lahan gambut di Provinsi Riau mencapai 4,03 juta ha atau 56% dari luas daratan Provinsi Riau (8.915.015,09 ha). Hampir seluruh kabupaten/kota memiliki areal bergambut. Indragiri Hilir merupakan kabupaten yang memiliki lahan gambut yang terluas disusul oleh Bengkalis, Pelalawan, dan Siak (BKSDA Riau, 2014). Perkebunan kelapa sawit merupakan komoditas primadona di Provinsi Riau. Tanaman ini diperkenalkan melalui perusahaan perkebunan negara baik Perusahaan Negara Perkebunan (PNP) maupun Perseroan Terbatas Perkebunan (PTP) yang pada saat ini melebur menjadi PT Perkebunan Nusantara. Degradasi lahan gambut terjadi karena kesalahan akibat aktivitas manusia, khususnya dalam pengelolaan lahan. Data menunjukkan bahwa dari sekitar 14,95 juta hektar lahan gambut diperkirakan 6,66juta hektar atau 44,6% telah terdegradasi (Wahyunto et al. 2013a; 2013b; 2014). Penggunaan kompos membantu konservasi lingkungan dengan mengurangi penggunaan pupuk kimia yang dapat menyebabkan degradasi lahan. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data padapenelitian ini adalah studi literatur. Hasil penelitian ini adalah kompos tandan kelapa sawit bisa meningkatkan produktivitas kelapa sawit di lahan gambut tanpa merusak ekosistem gambut karena tidak menggunakan bahan kimia. </p> 2022-11-01T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2022 Prosiding Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (PISIP) https://fisip.prosiding.unri.ac.id/index.php/pisip/article/view/15 PROGRAM KAMPUNG IKLIM DI PONDOK PESANTREN WUJUDKAN EKOSISTEM BERKELANJUTAN 2022-10-31T15:39:07+00:00 Sudaryanto Sudaryantofia@unilac.ac.id Surya Dailiti surya@gmail.com Hernimawati her@gmail.com <p>Program Kampung Iklim yang digagas oleh pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Republik Indonesia perlu terus digaungkan dan diwujudkan dalam mendukung dan menciptakan lingkungan hidup yang lesteri. Apalagi kondisi saat ini secara nasional kondisi lingkungan Indonesia perlu perbaikan. Oleh karena itu untuk mengatasi hal ini perlu diterapkan program kampung iklim di berbagai sektor termasuk pondok pesantren. Salah satu pondok pesantren yang terlibat dalam proklim ini adalah Pondok Pesantren Ibnu RW 3 Kelurahan Agrowisata Kecamatan Rumbai Barat Kota Pekanbaru. Hanya saja yang menjadi permasalahan kelembagaan proklim belum berjalan secara profesional, pemanfaatan lahan belum dilakukan secara berkelanjutan, hasil pengolahan sampah belum terdistribusi secara merata dimasyarakat. Penelitian ini dilakukan untuk melihat bagaimana pelaksanaan program kampung iklim di Pondok Pesantren Ibnu Mubarok. Metode penelitian yang dilakukan secara kualitatif. Data yang dihimpun adalah data primer dan sekunder. Hasilnya program kampug iklim di pondok pesantren khususnya Ibnu Mubarok dapat mewujudkan ekosistem berkelanjutan maka perlu diterapkan ditempat lainnya.</p> 2022-11-01T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2022 Prosiding Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (PISIP) https://fisip.prosiding.unri.ac.id/index.php/pisip/article/view/16 ANALISIS DAMPAK DAN KONTRIBUSI POSITIF PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PT KILANG PERTAMINA INTERNASIONAL REFINERY UNIT II PRODUKSI SUNGAI PAKNING 2022-10-31T15:41:06+00:00 Sheiliana Nugraha shei@gmail.com Saputra Ilham Akbar saputra@gmail.com <p>Partisipasi masyarakat telah lama menjadi dimensi dari berbagai praktik usaha tanggung jawab sosial perusahaan dalam konteks yang beragam (Bowen, Newenham-Kahindi, &amp; Herremans, 2010). Tujuan utama penelitian ini menunjukkan bahwa pemberdayaan sudah menjadi konsep penting dalam praktik partisipasi masyarakat yang dikomunikasikan secara strategis pada program pemberdayaan oleh kehumasan PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit II Sungai Pakning yang dibuktikan dengan dampak dan kontribusinya dalam konteks Restorasi Ekosistem Gambut Berbasis Pemberdayaan Masyarakat. Peneliti menggunakan analisis isi kualitatif dari narasi online program partisipasi masyarakat untuk menjawab pertanyaan penelitian. Lokasi penelitian di Desa Batang Duku, Kec. Bukit Batu, Kab. Bengkalis, Riau, tepatnya di Kelompok Tani Maju Jaya Bersama, binaan PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit II Sungai Pakning. Narasi yang dianalisis diambil juga dari keterangan <em>Community Development Officer </em>dan laporan <em>Corporate Responsibility </em>dalam kurun waktu tertentu. Peneliti mengumpulkan informasi melalui observasi lapangan, mencari data tambahan dari situs web mengenai partisipasi masyarakat. Setelah pengumpulan data, penulis menggunakan teknik analisis konten kualitatif untuk mengungkap narasi perusahaan tentang partisipasi masyarakat. Tinjauan literatur digunakan untuk memperoleh pengetahuan tambahan tentang dampak dan kontribusi program. Bentuk hubungan yang terjadi antara CSR dan komunitas dinilai telah berjalan dengan baik, terbukti dari penghargaan yang diraih dari beberapa program CSR yang dilaksanakan. Fokus penelitian ini melihat salah satu program CSR yang sedang dikerjakan, yaitu pertanian hortikultura di lahan gambut, dimana dampak yang diberikan dari segi edukasi lingkungan dan sosial sangat mempengaruhi kelompok, dan memberikan kontribusi positif secara nyata. Namun ada beberapa hal dalam proses implementasi pemberdayaan yang masih membutuhkan penguatan modal ekonomi dan kapasitas kelembagaan.</p> 2022-11-01T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2022 Prosiding Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (PISIP) https://fisip.prosiding.unri.ac.id/index.php/pisip/article/view/17 KEBIJAKAN PEREMAJAAN SAWIT RAKYAT DI KABUPATEN KAMPAR 2022-10-31T15:42:41+00:00 Geovani Meiwanda geovani@lecturre.unri.ac.id Amanda Sely Utami amanda@mail.com <p>Upaya mengurangi permasalahan mengenai produktivitas perkebunan sawit rakyat melalui peremajaan sawit rakyat diyakini menjadi kunci mata rantai untuk meningkatkan produktivitas perkebunan kelapa sawit rakyat serta dapat meningkatkan kesejahteraan petani. Penelitian ini memiliki tujuan yakni untuk mengetahui faktor yang menjadi penghambat dalam implementasi kebijakan peremajaan sawit rakyat. Konsep teori yang peneliti gunakan yaitu teori implementasi kebijakan oleh Edward III 2019. Dengan memakai metode penelitian kualitatif dan teknik pengumpulan data berdasarkan wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil dari penelitian yang penulis dapat yaitu pelaksanaan implementasi peremajaan sawit rakyat pada petani swadaya Di Desa Sari Galuh masih memiliki beberapa faktor yang menjadi hambatan yang dialami oleh Dinas perkebunan kabupaten kampar, sehingga implementasi peremajaan sawit rakyat pada petani swadaya belum efektif dan belum terimplementasi dengan baik dan optimal.</p> 2022-11-01T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2022 Prosiding Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (PISIP) https://fisip.prosiding.unri.ac.id/index.php/pisip/article/view/18 “YOU'R COOL”: INOVASI PELESTARIAN EKOSISTEM GAMBUT BERBASIS ENVIRONMENTAL ETHICS DI DESA SUNGAI ALAM KABUPATEN BENGKALIS 2022-10-31T15:44:14+00:00 Rahmanul rahmanul14@gmail.com Abid Arrijal abid@gmail.com Abid Arrijal abid@gmail.com <p>Lahan gambut adalah salah satu sumberdaya lahan penting yang luasnya sekitar 14,9 juta hektar atau setara dengan 8%dari 189 juta hektar luas total daratan Indonesia. Lahan gambut mempunyai fungsi dan peranan yang sangat penting bagi kehidupan manusia, flora dan fauna yang berada diatas dan di sekitarnya. Lahan gambut merupakan sistem penyangga kehidupan dan berfungsi sebagai pengendali iklim global. Sebagai sebuah ekosistem, lahan gambut memiliki sifat yang unik menyangkut kematangan, warna, berat jenis, porositas, kering tak balik, subsidensi, dan mudah terbakar. Lahan gambut sulit untuk dipulihkan apabila mengalami kerusakan. Oleh sebab itu dalam penelitian ini melalui konsep Environmental Ethics peneliti ingin mengetahui sejauh mana pemahaman masyarakat terkait pentingnya lahan gambut, serta memunculkan dan menerapkan inovasi Tou'r Cool (Touth Care Ecological Of Peatland) yaitu inovasi dengan memberdayakan para remaja yang ada dilokasi penelitian untuk membentuk komunitas yang cinta terhadap alam terutama terhadap kelestarian ekosistem gambut. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitatif deskriptif, dan berlokasi di Desa Sungai Alam Kabupaten Bengkalis. </p> 2022-11-01T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2022 Prosiding Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (PISIP) https://fisip.prosiding.unri.ac.id/index.php/pisip/article/view/19 PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DALAM RESTORASI GAMBUT MELALUI PEMANFAATAN BUAH NENAS DI KECAMATAN TANAH PUTIH ROKAN HILIR 2022-10-31T15:46:14+00:00 Al Hanif Hanifmaheraa@gmail.com <p>Kabupaten Rokan Hilir merupakan salah satu kabupaten yang memiliki lahan gambut yang luas, tanah gambut yang sangat mudah terbakar. Kebakaran lahan gambut adalah tugas bersama walaupun masih terdapatnya masyarakat yang apati terhadap restorasi gambut. Untuk itu dibutuhkan pemberdayaan kepada masyarakat bertujuan untuk memberikan pemahaman, cara pandang dan menumbuhkan partisipasi dalam proses pengelolaan lahan gambut. Masyarakat tanah putih mempunyai permasalahan mengenai kesejahteraan hidup seperti anak putus sekolah, pengangguran dan kemiskinan. Untuk itu diperlukan pemberdayaan masyarakat untuk mengurangi kemiskinan yang ada di kecamatan Tanah Putih. Penelitian ini menggunakan pendekatan Asset Based Community Development (ABCD). Penelitian yang berbentuk pendampingan ini meng- utamakan pemanfaatan aset dan potensi yang ada disekitar dan dimiliki oleh komunitas masyarakat. Masyarakat merupakan aset yang berharga bagi sebuah desa. Asset Based Community Development (ABCD) proses pemberdayaan ekonomi perempuan melalui latihan dalam penge- lolaan makanan berupa buah nanas yaitu Perancangan partisipatif terdiri dari mengenali kebutuhan masyarakat dan menubuhkan tim manajemen program dikecamatan dengan memilih personel berdasarkan kebutuhan tim. Pelaksanaan proses pemberdayaan melalui pelatihan menjalankan kegiatan produksi dan pemasaran produk, melakukankajian perbandingan dengan industri rumah tangga yang berjaya, membuat peningkatan dan keberbagaian produk, diikuti dengan melakukan pelatihan. </p> 2022-11-01T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2022 Prosiding Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (PISIP) https://fisip.prosiding.unri.ac.id/index.php/pisip/article/view/20 POTENSI, DEGRADASI, DAN KEBIJAKAN DALAM REVITALISASI LAHAN GAMBUT DI KELURAHAN BAGAN KELADI KOTA DUMAI 2022-10-31T15:48:04+00:00 Indrawan indra@gmail.com <p>Luas lahan gambut di Indonesia mencapai 22,5 juta hektar. Riau menempati posisi ke tiga lahan gambut terluas di Indonesia engan luas mencapai 2,2 juta hektar. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Bagan Keladi kota Dumai provinsi Riau. Keberadaan lahan gambut memiliki berbagai manfaat dan banyak fungsi penting baik bagi kelestarian lingkungan maupun masyarakat. Faktor pendorong terjadinya kerusakan lahan pertanian di lahan gambut antara lain adalah kebakaran lahan, pembuatan saluran drainase dan pengelolaan lahan. Cuaca panas yang melanda kota Dumai juga menjadi pemicu kebakaran lahan. Degradasi bisa terjadi karena kebakaran gambut, proses dekomposisi yang cepat, dan dehidrasi. Untuk itu perlu dilakukan revitalisasi untuk meningkatkan fungsi dan potensi lahan gambut tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi, degradasi dan kebijakan yang diperlukan dalam revitalisasi lahan gambut di Kelurahan Bagan Keladi Kota Dumai. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan metode eksploratif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari aspek fisik ekonomi maupun social secara keseluruhan kebijakan layak untuk dijalankan dan dikembangkan lebih optimal. Penelitian ini diharapkan dapat turut berkon- tribusi dalam memberikan masukan terkait pengelolaan lahan gambut yang dapat memberikan manfaat ekonomi paling optimal di daerah sebaran lahan gambut lainnya dengan karakteristik lahan gambut yang sama. </p> 2022-11-01T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2022 Prosiding Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (PISIP) https://fisip.prosiding.unri.ac.id/index.php/pisip/article/view/21 PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENGOLAHAN LAHAN GAMBUT DI DESA SUNGAI KAYU ARA KABUPATEN SIAK 2022-10-31T16:09:32+00:00 Rizan Hasbullah Rizan@gmail.com <p>Lahan gambut merupakan salah satu keanekaragaman hayati yang ada di Indonesia. Lahan gambut merupakan suatu ekosistem lahan basah yang dibentuk oleh adanya penimbunan/akumulasi bahan organik di lantai hutan yang berasal dari reruntuhan vegetasi di atasnya dalam kurun waktu lama. Dalam penelitian ini peneliti melakukan penelitian dalam bidang pemberdayaan di Desa Sungai Kayu Ara, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten siak. metode yang digunakan dalam penelitian ini Kualitatif dengan pendekatan desktiptif. pemilihan informan melalui Purposiv Sampling. Adapun indikator yang digunakan dalam penelitian ini yaitu prinsip kesetaraan, partisipasi, keswadayaan atau kemandirian, dan berkelanjutan. hasil dari penelitian ini bahwa pemberdayaan masyarakat melalui pengolahan gambut belum optimal, namun peluang dari hasil pemberdayaan ini sebenar- nya sangat besar dalam meningkatkan ekonomi masyarakat. </p> 2022-11-01T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2022 Prosiding Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (PISIP) https://fisip.prosiding.unri.ac.id/index.php/pisip/article/view/22 PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA TELUK LECAH DALAM RESTORASI LAHAN GAMBUT 2022-10-31T16:11:20+00:00 ALmasih dodi@gmail.com <p>Pemberdayaan masyarakat di lahan gambut berperan sangat penting dalam menunjang keber- hasilan restorasi lahan gambut. Masyarakat yang hidup disekitar gambut pada umumnya bekerja sebagai petani dan berkebun dan secara tidak langsung juga memanfaatkan hasil lain dari lahan gambut seperti mengambil hasil hutan serta mencari ikan. Pada tahun 2020, pemerintah mengeluarkan peraturan kembali tentang restorasi lahan gambut menjadi Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 120 Tahun 2020 yang merupakan lembaga nonstruktural. Desa Teluk Lecah terdapat di Pulau Rupat, Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau. Lahan gambut yang ada di Desa Teluk Lecah diolah oleh masyarakat setempat dengan dijadikan perkebunan sawit dan karet. Untuk menanggulangi hal tersebut, Badan Restorasi Gambut dan Mangrove bekerjasama dengan Desa Teluk Lecah membangun sekat kanal sebanyak 13 unit. Hasil perkebunan sawit dan karet menjadi sumber mata pencaharian utama bagi masyarakat Desa Teluk Lecah. Hasil yang didapatkan dipengaruhi oleh faktor cuaca. Ibu-ibu setempat bekerja sebagai pengolah kopi. Saat ini ada 3 kelompok pengolah kopi yang berada di RT 05 dengan nama produk Kopi Telajak Laris, RT 06 dengan nama produk Kopi Galau, dan RT 07 dengan nama produk Kopi Mantap. </p> 2022-11-01T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2022 Prosiding Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (PISIP) https://fisip.prosiding.unri.ac.id/index.php/pisip/article/view/23 MANFAAT DAN FUNGSI LAHAN GAMBUT BAGI KEHIDUPAN MASYARAKAT 2022-10-31T16:12:37+00:00 Rima Yuliana Rima@gmail.com <p>Gambut merupakan jenis lahan basah yang terbentuk dari timbunan-timbunan material-material organik seperti sisa-sisa pohon rerumputan lumut dan jasad hewan yang membusuk di dalam tanah. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode literatur review atau yang biasa dikenal dengan studi kepustakaan dengan meninjau beberapa data base dari artikel ilmiah seperti jurnal, penelitian terdahulu, dan beberapa buku penunjang. Adapun hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa lahan gambut dapat menjadi potensi apabila dapat dikelola dengan baik. Manfaat dan fungsi lahan gambut yang dapat dirasakan oleh masyarakat diantaranya yaitu: sebagai penambat karbon, sumber energi bagi manusia, eduwisata, dan sebagai lahan pertanian. Apabila dikelola dengan baik secara tidak langsung akan menjaga kelestarian ekosistem gambut diwilayah tersebut dan juga secara tidak langsung akan menumbuhkan perekonomian masyarakat sekitar. </p> 2022-11-01T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2022 Prosiding Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (PISIP) https://fisip.prosiding.unri.ac.id/index.php/pisip/article/view/24 REVITALISASI DEGRADASI LAHAN GAMBUT 2022-10-31T16:14:07+00:00 Rafika Setyawati rafika@gmail.com <p>Degradasi ekosistem gambut menyebabkan hancurnya ruang hidup manusia terutama berbagai kelompok marginal. Pelaksanaan restorasi gambut dilakukan dengan restorasi fungsi hidrologis hingga rehabilitasi vegetasi. Pemantauan dan Pelaporan yang meliputi lokasi, aspek, metode, dan teknik pemantauan. Setelah semua berjalan dan selesai, dilakukan evaluasi oleh Badan Restorasi Gambut mengenai tingkat kesuksesan serta bagaimana rekomendasi perbaikan dalam restorasi gambut. Pentingnya komitmen yang kuat dalam pemulihan degradasi lahan gambut. Kerjasama antara pemerintah, lembaga, pengusahan dan masyarakat dilakukan dalam berbagai bentuk agenda dan kegiatan. Pemerintah harus Menyusun program pembangunan dengan memperhatikan kelestarian lingkungan dan mengalokasikan dana dalam upaya pemulihan lingkungan. Agenda sosialisasi dan diskusi bersama pelaku usaha dan masyarakat dalam memberikan pemahaman pentingnya menjaga kelestarian gambut. Melakukan kampanye dan mempromosikan bahwa lahan gambut sebagai salah satu jenis lahan basah yang unik harus dijaga untuk dapat terus memberikan manfaat bagi masyarakat baik secara langsung ataupun tidak langsung, dan kepada mahluk hidup lainnya yang berada dalam satu ekosistem tersebut. Memberikan bantuan dan penghargaan sebagai apresiasi bagi pihak-pihak dalam masyarakat yang berjasa dalam pemeliharaan gambut. </p> 2022-11-01T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2022 Prosiding Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (PISIP) https://fisip.prosiding.unri.ac.id/index.php/pisip/article/view/25 KEBIJAKAN MORATORIUM LAHAN GAMBUT BERKELANJUTAN DI INDONESIA 2022-10-31T16:15:39+00:00 Artika Pertasari Artika@gmail.com <p>Penelitian ini didasarkan pada lahan gambut yang dinilai mempunyai peran besar di dalam aspek ekologis dunia, termasuk di Indonesia. Oleh karenanya, dibutuhkan kebijakan yang bisa dianggap tepat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan data-data yang berkaitan dengan kebijakan moratorium lahan gambut berkelanjutan di Indonesia. Sementara, hasil menunjukkan bahwa moratorium adalah kebijakan yang bisa dianggap tepat. Dengan mora- torium, sinergi yang baik dalam keseimbangan dan program industri akan berdampak pada ekologi yang aman lestari serta bisa mendorong terjadinya pertumbuhan ekonomi makrro secara global. </p> 2022-11-01T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2022 Prosiding Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (PISIP) https://fisip.prosiding.unri.ac.id/index.php/pisip/article/view/26 REVITALISASI DEGRADASI LAHAN GAMBUT PASCA KEBAKARAN HUTAN DI PROVINSI RIAU 2022-10-31T16:17:23+00:00 Nursila Amanda nursila@gamil.com Fitrisia Ananda Fitr@gmail.com Hati Madan Hati@gmail.com <p>Lahan gambut dikenal sebagai lahan yang rapuh atau rentan dengan perubahan karakteristik yang tidak menguntungkan. Untuk itu perlu pengelolaan yang khas agar tidak terjadi perubahan karakteristik yang menyebabkan produktivitas lahan menurun, apalagi menjadi tidak produktif. Lahan gambut yang terdegradasi mengalami penurunan kualitas lahan, baik dari sifat kimia, fisika, maupun biologinya. Selain itu degradasi lahan gambut juga dapat disebabkan oleh kebakaran, dan kegiatan penambangan. Untuk mengatasi lahan gambut yang degradasi maka perlu adanya revitalisasi pasar lahan gambut tersebut terutama pada lahan gambut pasca kebakaran hutan. Sejak terjadinya kebakaran besar di akhir tahun 2015 lalu, Presiden RI Bapak Joko Widodo menyampaikan komitmennya secara nasional dan internasional untuk menyelesaikan permasala- han yang sudah terjadi secara terus menerus dari tahun 1997 silam. Adapun luas hutan dan lahan yang terbakar di Provinsi Riau pada tahun 2016 tercatat 3.218 hektar dengan jumlah titik api terbanyak yaitu di Kabupaten Rokan Hilir dengan jumlah 32 titik. Titik api yang lain juga tersebar di Kabupaten Pelalawan, Meranti, Rokan Hulu, Bengkalis, Inhil, dan Inhu. Adapun tujuan dari penulisan ini adalah untuk mendeskripsikan revitalisasi degradasi lahan gambut pasca kebakaran hutan.</p> 2022-11-01T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2022 Prosiding Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (PISIP) https://fisip.prosiding.unri.ac.id/index.php/pisip/article/view/27 PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA PADA LAHAN GAMBUT 2022-10-31T16:19:02+00:00 Muhammad Zaki Nashrul Haq Zaki@gmail.com <p>Pemberdayaan masyarakat yang berada di sekitar lahan gambut merupakan suatu keharusan yang segera dilakukan oleh Pemerintah Indonesia. Hal tersebut penting dilaksanakan mengingat lebih dari 2,4 juta lahan gambut di Indonesia dalam keadaan rusak, sehingga fungsi utama sebagai penyimpan dan pengendali hidrologis hilang. Ulah tangan manusia seperti membuka lahan dengan cara membakar dan eksploitasi pemanfaatan lahan tanpa kaidah lingkungan yang dilakukan perorangan maupun korporasi adalah penyebab utama terjadinya kerusakan ekosistem gambut. fakta tersebut menunjukkan penting restorasi gambut dengan memberikan pengetahuan dan pemahaman lingkungan gambut sejak dini terutama bagi generasi muda yang berada di sekitar lahan gambut. Pentingnya memahami gambut tidak hanya sebatas mengetahui karakter fisik serta kegunaan gambut itu sendiri, namun lebih jauh lagi, bagaimana lahan gambut ini dapat bermanfaat dengan optimal tanpa menimbulkan kerusakan gambut yang masif. </p> 2022-11-01T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2022 Prosiding Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (PISIP) https://fisip.prosiding.unri.ac.id/index.php/pisip/article/view/28 PENGELOLAAN TATA AIR LAHAN GAMBUT BERKELANJUTAN DI KAMPAR 2022-10-31T16:20:42+00:00 Khairul Fikri Kahirul@gmail.com <p>Wilayah Kampar merupakan salah satu wilayah yang mempunyai potensi lahan gambut sekitar 191.363 ha. Pengelolaan tata air di lahan gambut merupakan faktor kunci terwujudnya sistem pengelolaan lahan gambut berkelanjutan. Permasalahan yang terjadi kondisi gambut dalam keadaan tergenang, sementara sebagian besar tanaman budidaya tidak tahan genangan. Oleh sebab itu dapat dicapai dengan membuat pintu air (flapgate) yang dapat mengatur tinggi muka air tanah gambut sekaligus menahan air yang keluar dari lahan. Metode yang digunakan adalah metode survey dan wawancara mendalam pada sistem handil yang dilakukan masyarakat. Hasil penelitian adalah dilakukan sistem parit/handil di tepi sungai, namun sistem ini mempunyai kelemahan yaitu aliran air menyebabkan penyumbatan saluran sehingga proses penggantian air di dalam petakan lahan tidak berlangsung sempurna, oleh sebab itu dilakukan pembuatan saluran terpisah antara saluran irigasi dan drainase, atau dikenal dengan istilah sistem aliran satu arah. Dengan pemisahan, diharapkan pergantian air dapat berlangsung lebih lancar dan mencegah penumpukan bahan beracun disaluran. </p> 2022-11-01T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2022 Prosiding Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (PISIP) https://fisip.prosiding.unri.ac.id/index.php/pisip/article/view/29 PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI KAWASAN GAMBUT KABUPATEN BENGKALIS 2022-10-31T16:21:58+00:00 Bendri Bendri1@gmail.com <p>Masyarakat di Kabupaten Bengkalis menjadikan lahan gambut sebagai lahan pertanian dan perkebunan. Lahan gambut merupakan sumber daya alam yang memiliki keanekaragaman, pada saat sekarang ini lahan gambut sudah dijadikan sebagai lahan pertanian di berbagai lokasi. Lahan gambut berpotensi sebagi sumber ekonomi bagi warga masyarakat yang berdomisili di sekitanya. Tetapi sangat di sayangkan lahan gambut merupakan salah satu sumber daya alam yang tidak dapat di perbaharui. Maka pengelolaan lahan gambut untuk pertanian harus dilakukan dengan baik dan benar sehingga tidak terjadinya kerusakan ekosistem yang ada di lahan gambut. Untuk itu diperlukan penyuluhan kepada masyarakat bagaimana pengelolaan dan pemanfaatan ekosistem lahan gambutyang tinggal dan bermukim di sekitar lahan gambut.</p> 2022-11-01T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2022 Prosiding Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (PISIP) https://fisip.prosiding.unri.ac.id/index.php/pisip/article/view/30 REVITALISASI DEGRADASI LAHAN GAMBUT 2022-10-31T16:23:16+00:00 Wan Hermanto Wan@gmail.com <p>Potensi lahan gambut di Indonesia sekitar 15-20 juta hektar tersebar di pulau Sumatra, kalimantan dan papua dan tercatat total luas lahan gambut di Indonesia 26,5 juta hektar. Dalam beberapa tahun terakhir tanah gambut mempunyai penurunan yang sangat singnifikan dikarenakan penebangan pohon secara liar dan sering terjadi kebakaran hutan apabila musim kemarau tiba dalam hal ini kebakaran secara liar terjadi akibat pembukaan lahan dan hutan lindung yang seharusnya dilindungi juga ikut terbakar. Intruksi presiden Nomor 2 Tahun 2007 tentang percepatan rehabilitasi dan revitalisasi tentunya harus diterapkan dan di koordinasikan secepatnya oleh pemrintah daerah dan instansi terkait karena ini akan mempunyai dampak buruk yang sangat besar dalam lingkungan dan perekonomian masyarakat setempat. Perlunya implementasi yang baik dari pemerintah daerah agar kerusakan ini cepat ditangani dengan baik.di Kabupaten Bengkalis Revitalisasi degradasi lahan gambut cukup baik dalam implementasi terlihat dalam penaganannya dari hasil observasi peneliti dari segi koordinasi,pelatihan dan rehabilitasi tanah gambut yang terbakar cukup pulih dengan baik dikarenakan pendanaan yang kuat dari APBN dan masyarakat yang peduli akan tanah gambut.</p> <p> </p> 2022-11-01T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2022 Prosiding Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (PISIP) https://fisip.prosiding.unri.ac.id/index.php/pisip/article/view/31 STUDI MOTIVASI DAN AKTIVITAS MASYARAKAT DALAM MENDUKUNG UPAYA RESTORASI LAHAN GAMBUT BERBASIS PEMBERDAYAAN DI DESA BATANG DUKU KABUPATEN BENGKALIS 2022-11-01T01:30:31+00:00 Abdullah Al Furqon furqon@gmail.com Harianto hari@gmail.com <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji motivasi dan kegiatan masyarakat dalam mendukung upaya restorasi lahan gambut berbasis pemberdayaan serta menjelaskan strategi, pencapaian, dan pengembangan restorasi gambut di Desa Batang Duku, Kabupaten Bengkalis. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Informan subjek penelitian ditentukan secara <em>purposive sampling</em>, yaitu Kepala Desa, pemuka masyarakat, tokoh pemuda, tokoh adat, tokoh wanita desa setempat. Tahapan metode/prosedur yang akan dilakukan dalam penelitian ini meliputi persiapan: permintaan izin desa studi literatur, persiapan alat dan bahan, penyusunan instrumen pemilihan informan; pelaksanaan: wawancara studi literature observasi; penyelesaian: pengolahan data penyusunan luaran. Hasil penelitian ini akan menghasilkan bentuk analisis dan strategis terkait motivasi dan kegiatan masyarakat dalam mendukung upaya restorasi lahan gambut berbasis pemberdayaan serta strategi, pencapaian, dan pengembangan restorasi gambut di Desa Batang Duku, Kabupaten Bengkalis. Selanjutnya, penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan motivasi masyarakat serta memaksimalkan restorasi berbasis pemberdayaan di Bengkalis terutama daerah desa Batang Duku.</p> <p> </p> 2022-11-01T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2022 Prosiding Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (PISIP) https://fisip.prosiding.unri.ac.id/index.php/pisip/article/view/32 IMPLEMENTASI MODEL QUINTUPLE HELIX PADA RESTORASI EKOSISTEM GAMBUT BERBASIS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERKELANJUTAN 2022-11-01T01:33:31+00:00 Resa Vio Vani ressaviovani31@gmail.com Nadila Saumitri nadila@gmail.com Eka Putri Zulyani eka@gmail.com Mayarni mayarni@gmail.com <p>Air gambut tergolong air yang tidak memenuhi persyaratan air bersih. Kabupaten Bengkalis merupakan salah satu wilayah yang penyebaran lahan gambut terluas kedua setelah Kabupaten Indragiri. Oleh sebab itu sebagian besar daerah di Kabupaten Bengkalis mengalami permasalahan dalam mendapatkan akses terhadap air bersih dan layak konsumsi. PT Pertamina Sei Pakning memiliki inovasi Filagam dalam melaksanakan program Konservasi Air Gambut. Progam ini berusaha menjawab permasalahan ketersediaan air yang ada. Dalam penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi dari pelaksanaan program ini dengan menggunakan konsep quin- tuple kelix. Metode Kualitatif dengan pendekatan studi kasus di Desa Lubuk Muda. Hasil dari penelitian ini menyebutkan bahwa 5 aktor dalam Quintuple Helix sudah berpartisipasi untuk mewujudkan pemberdayaan masyarakat berkelanjutan, namun tujuan Restorasi Ekosistem Gambut belum dapat di implementasikan dengan ideal, hal ini disebabkan atas minimnya stakeholders yang membantu edukasi dan implementasi restorasi gambut di Desa Lubuk Muda, baik dari pemerinta- han maupun aktor lainnya yang memiliki kewenangan ataupun tanggungjawab dalam proses restorasi gambut di pedesaan. </p> 2022-11-01T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2022 Prosiding Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (PISIP) https://fisip.prosiding.unri.ac.id/index.php/pisip/article/view/33 RESTORASI EKOSISTEM GAMBUT BERBASIS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI DESA DAMAI KECAMATAN BENGKALIS 2022-11-01T01:35:24+00:00 Adi Sutrisno adisutrisno7531@grad.unri.ac.id <p>Pulau Bengkalis memiliki kawasan lahan gambut yang luas, sebagian besar dair kawasan tersebut rusak akibat kering dan kebakaran, sehingga tidak bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. Untuk menciptakan lahan gambut menjadi lahan produktif, pemerintah melalui BRGRM menjalin kemitraan dengan masyarakat untuk melakukan restorasi lahan salah satunya di Desa Damai, Kecamatan Bengkalis. Sebanyak tiga kelompok diberdayakan dalam program restorasi gambut, yakni Kelompok Tani Bunga Tanjung, Kelompok Sekat Kanal dan Kelompok Ternak Sapi. Melalui pemberdayaan masyarakat, tak hanya berdampak positif pada menurunnya intensitas kebakaran lahan, namun juga berdampak mampu mendongkrak perekonomian dan pendapatan masyarakat setempat. Suksesnya program restorasi gambut melalui pemberdayaan ekonomi masyarakat di Desa Damai, Kecamatan Bengkalis, memberikan efek domino di masyarakat. Salah satunya masyarakat berupaya menjaga lahan gambut agar tetap asri dan memberikan hasil. Kemudian semangat masyarakat untuk mengolah lahan gambut yang selama ini dianggap lahan gersang, mengalami pentingkantan. Intinya keterlibatan pemangku kepentingan diperlukan dalam mencapai masa depan yang berkelanjutan demi mencegah dampak perubahan iklim. </p> 2022-11-01T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2022 Prosiding Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (PISIP) https://fisip.prosiding.unri.ac.id/index.php/pisip/article/view/34 IMPLEMENTASI RESTORASI GAMBUT: PEMBERDAYAAN DAN PEMANFATAN LINGKUNGAN DI INDONESIA 2022-11-01T01:38:07+00:00 Febri Yuliani febriyuliani@gmail.com <p>Keterlibatan masyarakat untuk mengurangi tingkat ancaman dan kerusakan pada lahan gambut menjadi sangat besar mengingat bahwa adanya interaksi dengan pola pemanfaatan dan laju kerusakan. Hal yang sangat penting dan dapat dilakukan oleh masyarakat adalah bagaimana mengarahkan masyarakat dalam mengelola lahan gambut untuk kepentingan pemanfaatan dengan pola budaya tradisionil (kearifan lokal) yang memadukan antara pengembangan teknologi budidaya dan nilai budaya bertani. Hutan rawa sebagai salah satu tipe hutan yang ada di Indonesia mempunyai peranan yang penting dan strategis karena keunikan lokasinya, karakteristik hutan dan gambutnya, kekayaan dan keanekaragaman flora dan faunanya serta fungsinya dalam ekosistem global. Walaupun demikian, kondisi kehidupan ekonomi masyarakat yang mendiami wilayah- wilayah hutan rawa pada umumnya tergolong miskin dan bergantung hidupnya dengan hutan. Konsekuensi dari rendahnya pendapatan adalah masyarakat semakin tergantung pada sumber daya lahan, semakin sulit mengembangkan potensi diri, standar minimal kebutuhan masyarakat sulit terpenuhi, dan pada akhirnya masyarakat kurang dapat berpartisipasi dalam program pembangunan. Upaya pemberdayaan masyarakat merupakan cara untuk mengangkat harkat dan martabat masyarakat dalam rangka pengelolaan hutan lestari dan masyarakat sejahtera. Agar kegiatan pemberdayaan dapat lebih terarah diperlukan suatu model pemberdayaan masyarakat di dalam dan sekitar hutan rawa bergambut. Dengan memanfaatkan informasi dari para penyuluh yang berkompeten, sehingga apabila permasalahan dari petani adalah sulitnya pencarian informasi. Dengan begitu penyuluh terus mengupdate permintaan dan penawaran di pasar global. </p> 2022-11-01T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2022 Prosiding Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (PISIP) https://fisip.prosiding.unri.ac.id/index.php/pisip/article/view/35 RESTORASI LAHAN GAMBUT BEBASIS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI DESA TAMERAN 2022-11-01T01:41:33+00:00 Ahmad Firdaus firdaus@gmail.com <p>Desa Tameran yang terletak di Kecamatan Bengkalis Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau memiliki luas lahan gambut sebesar 953,8 hektare (67,59% dari luas desa). Badan Restorasi Gambut menjadikan Desa Tameran Kecamatan Bengkalis sebagai target wilayah prioritas untuk melak- sanakan Program Desa Peduli Gambut untuk memulihkan lahan gambut. Pemberdayaan masyarakat lahan gambut mendorong masyarakat untuk melakukan <em>Revegetation </em>yaitu dengan menanam tanaman seperti karet, kelapa, pinang, sagu, sawit, durian, rambutan, derendan. Hasil dari penanaman tanaman ini dimanfaatkan oleh masyarakat menjadi produk hasil sehingga mendorong pendapatan masyarakat sekitar. Pemberdayaan masyarakat dapat membantu untuk meningkatkan pendapatan serta kesejahteraan masyarakat setempat. Artikel ini bertujuan untuk memperlihatkan hasil dari program restorasi gambut berbasis pemberdayaan masyarakat dan apa saja yang dampak di Desa Tameran Kecamatan Bengkalis Kabupaten Bengkalis.</p> <p> </p> 2022-11-01T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2022 Prosiding Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (PISIP) https://fisip.prosiding.unri.ac.id/index.php/pisip/article/view/36 RESTORASI PADA EKOSISTEM GAMBUT BERBASIS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 2022-11-01T01:43:12+00:00 Amalia Retno Sari amalia@gmial.com Safitri erf@gmail.com <p>Wilayah lahan gambut yang ada di Indonesia adalah salah satu penyumbang karbon dengan kontribusi sebanyak 57,5 gigaton karbon. Menurut pendapat Ritung dkk (2011), Sekitar 6,4 juta ha atau 43% dari lahan gambut yang ada di Indonesia terletak di pulau Sumatra. Banyak dari lahan gambut ini sudah rusak sehingga berdampak pada mudahnya kebakaran lahan dan menyebabkan kabut asap terutama pada musim kemarau. Menitik beratkan pada data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), terjadinya kebakaran hutan dan lahan pada 2,6 juta ha lahan hutan gambut di Indonesia pada tahun 2015. Hal ini menyebabkan kerugian sebesar 221 triliun rupiah. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Giauber dkk (2016), kebakaran hutan dan lahan juga menyebabkan 24 orang dan kematian dini pada 103.00 orang. Kebakaran hutan dan lahan juga menimbulkan emisi gas rumah kaca sebesar 1,5 milyar mt CO2 ekuivalen (Field dkk, 2016). Perlunya langkah-langkah yang dapat diterapkan untuk menjaga dan merestorasi kembali ekosistem gambut berbasis pemberdayaan masyarakat dengan tujuan pelestarian lingkungan. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan menggunakan metode studi literatur. Studi literatur adalah serangkaian kegiatan yang mana data diperoleh dari Pustaka, membaca, mencatat dan mengolah bahan penelitian. Adapun langkah upaya restorasi ekosistem lahan gambut ialah dengan cara mengadopsi berbagai teknologi budidaya ikan, menanam berbagai macam tanaman yang cocok di lahan gambut, pengelolaan arboterium gambut. Selain itu strategi yang yang dapat diupayakan dalam pengembangan lahan gambut adalah melalui upaya sinergitas dalam pengelolaan lahan gambut dengan meningkatkan salah satu produktivitas usaha tani pada lahan gambut yang sebelumnya telah dilakukan konservasi. </p> 2022-11-01T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2022 Prosiding Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (PISIP) https://fisip.prosiding.unri.ac.id/index.php/pisip/article/view/37 STRATEGI 3R UNTUK RESTORASI LAHAN GAMBUT 2022-11-01T01:45:13+00:00 Nadya Khairunnisa nadya@gmail.com <p>Gambut terdiri atas bahan organik. Kemudian bahan organik mengalami penumpukan, pembusukan dalam waktu yang lama. Prosespenumpukan, pembusukan secara alami, berlangsung lambat dan cenderung tidak sempurna. Penumpukan bahan organik dapat mencapai kedalaman 10-15 meter atau lebih. Gambut umumnya berada di lahan berawa, berair, atau di dataran rendah dekat pesisir. Air gambut bersifat asam, berwarna hitam atau kemerahan sehingga dikenal dengan nama ‘sungai air hitam'. Hutan rawa gambut , dicirikan oleh beberapa spesies indikator, yaitu ramin (Gonystylus bancanus), suntai (Palaquium burckii), semarum (Palaquium microphyllum), dan terentang (Camnos- perma) (Wetlands International-Indonesia Programme &amp; Wildlife Habitat Canada [WIIP&amp;WHC], 2014). Pembentukan gambut dengan kedalaman 4 meter membutuhkan waktu sekurang-kurangnya 2.000 tahun. Pemulihan gambut memerlukan langkah-langkah yang tepat untuk sampai pada kondisi lahan gambut yang baik. Langkah-langkah tersebut di antaranya adalah pemetaan, penentuan jenis restorasi, pelaku restorasi, waktu, pelaksanaan, dan pendekatan khusus untuk meningkatkan ekonomi masyarakat setempat.Metode yang akan digunakan adalah metode kualitatif. </p> 2022-11-01T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2022 Prosiding Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (PISIP) https://fisip.prosiding.unri.ac.id/index.php/pisip/article/view/38 RESTORASI DAN REVITALISASI PEMBERDAYAAN LAHAN GAMBUT UNTUK KESEIMBANGAN EKOSISTEM DAN EKONOMI 2022-11-01T01:50:00+00:00 Cristine Maylani Saragih cristine@gmail.com Julita Kristin Faomasi Harefa juli@gmail.com Rini Natalia Br Manik rini@gmail.com <p>Gambut di Indonesia memiliki potensi luar biasa untuk penyediaan pangan. Peningkatan peng- gunaan lahan gambut untuk pasokan pangan didorong oleh kecepatan perluasan pengembangan lahan gambut untuk pertanian, pertambahan penduduk, dan keinginan untuk menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan global. Studi ini dilakukan untuk memahami morfologi dan konsekuensi restorasi dan revitalisasi gambut. Metode penelitian yang digunakan adalah studi pustaka dengan menggunakan gabungan dari penelitian-penelitian sebelumnya. Gambut terbentuk oleh masuknya bahan organik segar, terdegradasi lebih cepat dan terkadang mem- bentuk tumpukan bahan organik. Tanah gambut juga dapat dikelompokkan berdasarkan pembusukan, kesuburan, topografi, proses pembentukan, komposisi, dan ketebalan gambut. Potensi lahan gambut Indonesia yang dangkal/tipis diperkirakan sekitar 5 juta hektar atau lebih dari 35 persen dari total luas lahan gambut Indonesia. Potensi gambut yang dangkal dapat dimanfaatkan untuk penanaman tanaman pangan serta hortikultura.</p> <p> </p> 2022-11-01T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2022 Prosiding Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (PISIP) https://fisip.prosiding.unri.ac.id/index.php/pisip/article/view/39 KEBIJAKAN RESTORASI EKOSISTEM GAMBUT BERBASIS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 2022-11-01T01:51:48+00:00 Dedy Sumantri dedy@gmail.com <p>Restorasi gambut adalah upaya memulihkan ekosistem lahan gambut yang telah rusak, disebabkan oleh aktivitas manusia baik disengaja maupun tidak. Desa Sri Tanjung merupakan salah satu desa dengan luas gambut cukup besar dan selalu mengalami kebakaran gambut. Restorasi gambut di Desa Sri Tanjung merupakan program kegiatan dari Badan Restorasi Gambut (BRG). Metode penelitian mengunakan sumber data yakni primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui dari hasil wawancara kepada masyarakat Desa Sri Tanjung sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari sumber data yang tidak langsung dengan cara mengumpulkan informasi serta referensi yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Sampel penelitian mengambil tokoh-tokoh yang dianggap perlu dalam penelitian yakni perangkat desa, kelompok masyarakat pemadam kebakaran api, dan kelompok masyarakat Toga Mawar. Metode yang dipakai adalah verstehen atau juga dikenal dengan pemahaman interpretative, yaitu suatu cara atau usaha untuk memahami suatu tindakan arti/makna subjektif bagi dirinya dan dikaitkan dengan orang lain. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberdayaan masyarakat dalam restorasi gambut, perangkat desa dan kelompok masyarakat serta dengan BRG. Restorasi gambut berbasis pemberdayaan menghasilkan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Manfaat yang dirasakan oleh masyarakat seperti rewetting (pembasahan gambut rusak), revegetation (revegetasi) dan revitali- zation (revitalisasi ekonomi) yang dilakukan secara swakelola oleh kelompok masyarakat setempat. </p> 2022-11-01T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2022 Prosiding Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (PISIP) https://fisip.prosiding.unri.ac.id/index.php/pisip/article/view/40 RESTORASI GAMBUT BERBASIS PEMBERDAYAAN MELALUI PEMBINAAN KELOMPOK MASYARAKAT 2022-11-01T01:53:20+00:00 Dwi Larasanti dwi@gmail.com <p>Salah satu permasalahan utama di Provinsi Riau adalah kebakaran hutan, Badan Restorasi Gambut- Kemitraan menjelaskan bahwa efek buruk dari kebakaran hutan itu sendiri ialah kesehatan dan lingkungan. Pemberdayaan masyarakat bertujuan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat untuk mengelola, mencegah dan menghilangkan kebakaran hutan di desa rimbo panjang. Metode penelitian menggunakan sumber data yakni primer dan skunder. Data primer diperoleh melalui dari hasil wawancara kepada masyarakat rimbo panjang, sedangkan data sekunder merupakan data yang diperoleh peneliti dari sumber data yang tidak langsung dengan cara mengumpulkan informasi serta referensi yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Sampel penelitian diambil dari tokoh-tokoh yang dianggap perlu dalam penelitian yang meliputi: perangkat desa, kelompok masyarakat pemadam kebakaran api, kelompok masyarakat gambut. Metode yang dipakai ialah verstehen atau yang dikenal dengan pemahaman interpretative, yaitu suatu cara atau usaha untuk memahami suatu tindakan arti atau makna subjektif bagi dirinya dan dikaitkan dengan orang lain. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberdayaan masyarakat dalam restorasi gambut, perangkat desa dan kelompok masyarakat serta dengan Badan Restorasi Gambut- Kemitraan. Restorasi gambut berbasis pemberdayaan menghasilkan peningkatan pada kesejahteraan masyarakat. Manfaat yang dirasakan masyarakat dibidang pemberdayaan masyarakat melalui kelompok masyarakat nenas berduri dan idang pertanian dengan pemberian bibit, pemberian pupuk kepada petanidilahan gambut</p> 2022-11-01T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2022 Prosiding Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (PISIP) https://fisip.prosiding.unri.ac.id/index.php/pisip/article/view/41 EFEKTIVITAS RESTORASI EKOSISTEM GAMBUT BERBASIS PEMBEDAYAAN MASYARAKAT 2022-11-01T01:54:52+00:00 Muhammad Hasan hasan@gmail.com <p>Kebakaran hutan menjadi permasalahan utama di Provinsi Riau, Badan Restorasi Gambut- Kemitraan menjelaskan bahwa efek buruk terkait kebakaran hutan ialah kesehatan dan lingkungan, pemberdayaan masyarakat bertujuan untuk meningkatkan partisipasi dari masyarakat Kabupaten Bengkalis khususnya di desa bukit batu untuk mengelola, mencegah dan menghilangkan kebakaran hutan. Metode penelitian mengunakan sumber data yakni primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui dari hasil wawancara kepada masyarakat desa bukit batu sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari sumber data yang tidak langsung dengan cara mengumpulkan informasi serta referensi yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Sampel penelitian mengambil tokoh-tokoh yang dianggap perlu dalam penelitian yakni perangkat desa, kelompok masyarakat pemadam kebakaran api, kelompok masyarakat gambut lestari, kelompok masyarakat gambut mulia dan kelompok masyarakat nenas berduri. Metode yang dipakai adalah verstehen atau juga dikenal dengan pemahaman interpretative, yaitu suatu cara atau usaha untuk memahami suatu tindakan arti/makna subjektif bagi dirinya dan dikaitkan dengan orang lain. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberdayaan masyarakat dalam restorasi gambut, perangkat desa dan kelompok masyarakat serta dengan BRG-Kemitraan. Restorasi Ekosistem gambut berbasis pemberdayaan menghasilkan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Manfaat yang dirasakan oleh masyarakat seperti pembasahan adalah pembuatan sumur bor, pemberian alat dan patroli, di bidang pemberdayaan masyarakat melalui pembinaan pada usaha ikan lele, kelompok masyarakat nenas berduri dan bidang pertanian dengan pemberian bibit, pupuk pada petani di lahan gambut.</p> <p> </p> 2022-11-01T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2022 Prosiding Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (PISIP) https://fisip.prosiding.unri.ac.id/index.php/pisip/article/view/42 OPTIMALISASI RESTORASI EKOSISTEM GAMBUT BERBASIS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 2022-11-01T01:56:16+00:00 Nasha Febri nasha@gmail.com <p>Kebakaran lahan gambut memang sering terjadi di banyak daerah di Riau. Dilansir dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), tanah gambut mengandung bahan bakar berupa sisa tumbuhan sampai di bawah permukaan tanah. Sehingga, jika terjadi kebakaran, api akan menjalar di bawah permukaan tanah secara lambat. Ini membuat kebakaran sulit dideteksi secara dini dan baru terdeteksi setelah terjadi kebakaran yang luas diikuti dengan asap yang tebal. Di artikel kali ini, saya akan membahas Restorasi Ekosistem Gambut Berbasis Pemberdayaan Masyarakat. Desa Temeran, Kecamatan Bengkalis, Kabupaten Bengkalis, Riau menjadi salah satu contoh desa yang terkena dampak dari kebakaran lahan gambut di Riau dan pemberdayaan apa yang bisa dilakukan setelah kebakaran lahan yang melanda. Metode penelitian yang dipakai adalah metode kualitatif. Dengan memanfaatkan media internet berupa jurnal dan artikel sebagai bahan analisis, kemudian menyatukan ide yang ditemukan menjadi gaya bahasa sendiri untuk bahan artikel. Analisis ini menghasilkan apa saja pemberdayaan yang bisa dilakukan oleh warga Desa Temeran setelah terjadinya insiden kebakaran lahan tersebut.</p> 2022-11-01T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2022 Prosiding Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (PISIP) https://fisip.prosiding.unri.ac.id/index.php/pisip/article/view/44 IMPLEMENTASI RESTORASI LAHAN GAMBUT MELALUI PENYUSUNAN PERATURAN DESA 2022-11-01T01:59:43+00:00 Norin Rohima Norin@gmail.com <p>Kebakaran hutan dan lahan sering menjadi permasalahan yang sering terjadi berulang setiap tahun di Indonesia, oleh karena itu maka penanganan dan penanggulangan terhadap permasalahan ini harus diupayakan oleh semua pihak baik pemerintah maupun masyarakat. Desa sebagai ujung tombak pemerintahan juga berperan besar dalam usaha-usaha untuk mengatasi permasalahan tersebut. Kebakaran hutan dan lahan yang sering terjadi di Provinsi Kalimantan Selatan dimana sebagaian besar wilayahnya adalah lahan gambut, yang jika tidak dikelola dengan baik akan menambah rumit permasalahan tersebut. Desa Palukahan dan Desa Darussalam salah satu desa di Kabupaten Hulu Sungai Utara secara sosiologis sangat bergantung pada kondisi lahan gambut yang rentan dan mudah terbakar sementara lahan gambut tersebut merupakan salah satu sarana mata pencaharian masyarakat. Oleh karena itu untuk menjadi adanya perlindungan dan kepastian hukum terhadap masyarakat desa tersebut maka diperlukan upaya-upaya penyusunan Peraturan Desa yang berkaitan dengan Restorasi Lahan Gambut, dimana dalam penyusunan peraturan desa tersebut, selain berorientasi pada kearifan lokal masyarakat desa, diperlukan banyak masukan dan partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat dalam penyusunannya, agar peraturan desa yang dibentuk dapat berjalan secara optimal. </p> 2022-11-01T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2022 Prosiding Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (PISIP) https://fisip.prosiding.unri.ac.id/index.php/pisip/article/view/43 SOSIALISASI DAN EDUKASI RESTORASI GAMBUT DI KAWASAN HIDROLOGI GAMBUT (KHG) PULAU BENGKALIS 2022-11-01T01:58:11+00:00 Roby Sugara robi@gmail.com <p>Keberadaan lahan gambut sekarang terancam dengan tingginya perkembangan jumlah penduduk yang melakukan alih fungsi lahan gambut di jadikan sebagai ladang pertanian dan pembanguanan rumah tempat tinggal. Artikel ini akan memaparkan salah satu fungsi sosialisasi dan edukasi restorisasi gambut melalu badan restorisasi gambut dengan melibatkan masyarakat sekitar yang memanfaatkan lahan gambut di Pulau Bengkalis agar dapat memelihara keberadaan ekosistim lahan gambut. Usaha pemanfaatan lahan gambut pada saat ini dan di masa depan di perlukan pemberian pemahaman kepada masyarakat secara teratur untuk menjalankan kegiatan restorisasi gambuta kepada masyarakat di Pulau Bengkalis. </p> 2022-11-01T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2022 Prosiding Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (PISIP) https://fisip.prosiding.unri.ac.id/index.php/pisip/article/view/45 RESTORASI GAMBUT MELALUI PARTISIPASI MASYARAKAT DAN REVEGETASI 2022-11-01T02:01:25+00:00 Sitri Soniati sitri@gmail.com Norin Rohima Norin@gmail.com Dwi Larasanti dwi@gmail.com <p>Pemerintah mencatat seluas 2.6 juta hektar hutan dan lahan yang terbakar sepanjang Juni hingga November 2015, memicu kabut asap pekat sehingga memunculkan masalah nasional. Tidak hanya menghancurkan kekayaan hayati, kebakaran juga mengganggu perekonoman, pendidikan mengancam puluhan ribu jiwa bahkan menelan korban jiwa. Dalam tulisan ini menggunakan metode literatur, dimana menggambarkan bagaimana pelaksanaan restorasi gambut melalui partisipasi masyarakat dan revegetasi. Dalam penuisan artikel ini penulis menggunakan teori dan mengumpulkan informasi-informasi yang dikutip dari, peraturan perundang-undangan, jurnal, buku, dan beberapa berita dari internet. Kegiatan Restorai gambut tidak dapat dilepaskan dari partisipasi masyarakat dan juga melalui revegetasi demi keselamatan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Selain itu juga untuk melindungi flaura dan fauna agar dapat tumbuh di hutan, dan memiliki habitat yang aman dan terlindungi dari berbagai ancaman bencana, baik itu kebakaran dan banjir. Lahan gambut dapat kembali ditanami (revegetasi) dengan tanaman yang tidak mengganggu siklus air dalam ekosistem gambut. Proses vegetasi akan menjaga keberlangsungan ekosistem gambut dan juga memperkokoh sekat kanal, serta melindungi lahan gambut agar tidak terkikis aliran air kanal. </p> 2022-11-01T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2022 Prosiding Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (PISIP) https://fisip.prosiding.unri.ac.id/index.php/pisip/article/view/46 RESTORASI EKOSISTEM GAMBUT BERBASIS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 2022-11-01T02:02:42+00:00 Dedi Suhendri ded1@gmail.com <p>Ekosistem gambut berperan besar dalam menghadapi perubahan iklim. Indonesia memiliki area gambut yang sangat luas dan harus di jaga kelestarianya dan pemanfaatanya. Berbagai jenis tanaman bernilai ekonomi tinggi dapat tumbuh dengan baik dengan tanah gambut, bahkan tanah gambut merupakan habitat alami beberapa tanaman tersebut. t. Adapun kendala yang terjadi dari partisipasi dalam pelestarian ekosistem gambut khusunya di Provinsi Riau: 1. Pemulihan Kebakaran lahan gambutdan bududaya yang kurang tepat 2. Teknik budidaya yang kurang tepat. 3. Pembakaran Liar. Restorasi ekosistem tanah gambut berbasis masyarakat perlu dilakukan di setiap daerah dan dikelola oleh instansi terkait.. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan metode eksploratif dengan menggunakan pengumpulan data yaitu data primer dan data skunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan sedangkan data skunder adalah data yang diperoleh melalui telaah dokumendari berbagai sumber dari kegiatan ini. Observasi dilaksanakan melihat langsung dilapangan permsalahan yang terjadi dan wawancara penulis meyiapkan rangkuman pertanyaan yang akan ditanyakan pada pihak terkait seperti masyarakat setempat dan instasi terkait. Dari peneltian dilapangan dari indkikator yang berpedoman terbukti dari kebakaran hutan dan peneglolaan yang kurang baik dari masyarakat terbukti dalam 2 tahun terakhir ini ekosistem tanah gambut dengan pemberdayaan mayarakat cukup baik dilaksanakan terbukti dari Desa yang terkena dampak buruk tanah gambut dengan cepatnya pemulihan dan tanah gambut bisa dikelola oleh masyrakat setempat unutk meningkatkan perekonomian dan kestabilan lingkungan. </p> 2022-11-01T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2022 Prosiding Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (PISIP) https://fisip.prosiding.unri.ac.id/index.php/pisip/article/view/47 PELAKSANAAN PROGRAM RESTORASI LAHAN GAMBUT DALAM PENCEGAHAN BENCANA EKOSISTEM GLOBAL DI SEMENANJUNG KAMPAR 2022-11-01T02:04:19+00:00 Elva Febiola Elva@gmail.com <p>Lahan gambut merupakan sumberdaya alam yang perlu dilindungi karena mempunyai pengaruh besar terhadap kelestarian alam. Keberadaan ekosistem lahan gambut di indonesia terus mengalami gangguan dan kerusakan akibat pola pemanfaatan yang tidak bijaksana seperti terjadinya kebakaran hutan dan lahan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan ialah restorasi terhadap lahan gambut yang dapat mengembalikan kondisi ekosistem gambut. Upaya restorasi/ perbaikan lahan gambut terus dilakukan guna menekan laju kerusakan gambut. Badan Restorasi Gambut (BRG yang telah dibentuk oleh Presiden RI memalui Perpres Nomor 1 Tahun 2016 memiliki kewajiban untuk menyusun rencana dan pelaksanaan restorasi ekosistem gambut. Dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis, yakni suatu cara untuk menggambarkan dan analisa-analisa gejala dan situasi yang menjadi bagian dari permasalahan yang diteliti. Di Riau sendiri Luas lahan gambut di diperkirakan 4.827.972 Ha, merupakan 51,06% dari luas lahan Provinsi Riau. Salah satunya adalah daerah Semenanjung Kampar yang Kondisinya sangat terancam karena sangat rentannya bencana ekosistem global, maka dari itu Restorasi Ekosistem Riau melaksanakan beberapa program guna mengembalikan kondisi ekosistem pada lahan gambut yang terjadi di Semenanjung Kampar. </p> 2022-11-01T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2022 Prosiding Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (PISIP) https://fisip.prosiding.unri.ac.id/index.php/pisip/article/view/48 CAPACITY BUILDING KELOMPOK NELAYAN WILAYAH PESISIR DESA PANGKALAN JAMBI KABUPATEN BENGKALIS 2022-11-01T02:05:56+00:00 Afrizal Afrizal@lecturer.unri.ac.id Mimin Sundari Nasution mimin@gmail.com Mayarni mayarni@gmail.com <p>Capacity building sebagai suatu proses yang dapat meningkatkan kemampuan seseorang, suatu organisasi atau suatu sistem untuk mencapai tujuan-tujuan yang dicita-citakan, oleh karena itu diperlukan Kerjasama seluruh pihak salah satunya dalam bentuk pengabdian masyarakat dalam pemberdayaan kelompok mangrove sebagai jembatan ilmu bagi kelompok nelayan. Kegiatan pengabdian ini bertujuan memotivasi masyarakat untuk mengembangkan kreatifitasnya mengembangkan sumberdaya yang potensial tersebut sehingga bisa menjadi support financial bagi Kelompok Nelayan mangrove. Selain itu juga untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman serta keterampilan masyarakat terkait budidaya mangrove khususnya kelompok sasaran yaitu kelompok Harapan Bersama. Kegiatan Pengabdian ini dilakukan dengan model enthrepreneurship capacity building (ECB). Mitra dari kegiatan pengabdian ini adalah Koperasi Berkah Jaya Bersama dan Kelompok Nelayan Mangrove Harapan Bersama. Kegiatan pengabdian berupa pelatihan dan penguatan kemampuan Kelompok Nelayan terkait permasalahan yang sedang dihadapi. Hutan Mangrove merupakan salah satu komunitas tumbuhan yang hidup di kawasan pinggiran pantai. Ekosistem mangrove, baik sebagai sumber daya alam maupun sebagai pelindung lingkungan memiliki peran yang amat penting dalam aspek ekonomi dan ekologi bagi lingkungan sekitarnya. Peranan Mangrove sangat besar bagi kehidupan darat maupun laut karena mampu mencegah abrasi dan intrusi air laut ke arah daratan, serta mempertahankan keberadaan spesies hewan laut penghuni kawasan mangrove. </p> 2022-11-01T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2022 Prosiding Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (PISIP) https://fisip.prosiding.unri.ac.id/index.php/pisip/article/view/49 PERAN PEMERINTAH DALAM PENGELOLAAN KAWASAN STRATEGIS PARIWISATA NASIONAL (KSPN): KAWASAN PESISIR RUPAT UTARA 2022-11-01T02:08:02+00:00 Khairul Amri khairul@gmail.com Tutut Ismi Wahidar tutut@gmail.com Ahmad Fuadi ahmad@gmail.com <p>Peran pemerintah adalah segala tindakan dan kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah daerah dalam melaksankan tugas, wewenang dan kewajibannya, dalam hal ini adalah segala tindakan dan kebijakan yang dilakukan pemerintah daerah dalam melaksanakan tugas, wewenang dan kewajibannya dalammenyelenggarakan ketertiban dan ketenteraman masyarakat di daerahnya sesuai dengan tugas dan fungsinya sebagai pelindung dan pelayan masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran pemerintah dalam pengelolaan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) di Rupat Utara Kabupaten Bengkalis. Jenis penelitian yang di gunakan yaitu penelitian kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peran pemerintah dalam pengelolaan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) di Rupat Utara Kabupaten Bengkalis belum berjalan dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari peran pemerintah dalam pengelolaan pariwisata yang mencakup Koordinator, Fasilitator, Regulator. </p> 2022-11-01T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2022 Prosiding Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (PISIP) https://fisip.prosiding.unri.ac.id/index.php/pisip/article/view/50 COMMUNITY EMPOWERMENT DALAM PENGELOLAAN LAHAN GAMBUT BERKELANJUTAN 2022-11-01T02:09:27+00:00 Ruth Aldiz Khatarine ruth@gmail.com Agus Rinaldi agus@gmail.com Wifa I Lumban Gaol wifa@gmail.com Mimin Sundari Nasution mimin@gmail.com Mayarni mayarni@gmail.com <p>Pertamina RU II Sungai Pakning merupakan perusahaan pelaksana kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR), Pertamina RU II Sungai Pakning berupaya memberdayakan masyarakat sekitarnya melalui kegiatan kampung gambut berdikari. Pemberdayaan masyarakat lokal memiliki peran penting dalam restorasi gambut yang berkelanjutan. Maka dengan hadirnya program ini menjadi penting untuk mengetahui seberapa jauh program ini berjalan serta apa dampak yang dirasakan oleh masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana Community Empowerment dalam Pengelolaan Lahan Gambut Berkelanjutan, Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif kemudian data akan dianalisis dengan memanfaatkan Skema Interactive Analysis Model. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Community Empowerment dalam pengelolaan lahan gambut berkelanjutan yang dilakukan oleh CSR PT. Pertamina Sei Pakning sudah terlaksana dengan sangat baik. hal ini dapat dilihat dengan terlibatnya masyarakat dalam FGD dan Social Mapping, serta pelatihan-pelatihan yang dilakukan. Kerjasama pihak Pertamina dengan berbagai pihak eksternal juga menjadikan masyarakat mendapatkan ilmu dari berbagai ahli yang membantu masyarakat dalam meningkatkan kapasitasnya sehingga masyarakat dapat mandiri secara ekonomi. </p> 2022-11-01T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2022 Prosiding Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (PISIP) https://fisip.prosiding.unri.ac.id/index.php/pisip/article/view/51 KAPASITAS KELEMBAGAAN DALAM PENGELOLAAN ARBORETUM GAMBUT 2022-11-01T02:15:26+00:00 Zulkarnaini zulkarnaini@gmail.com Abdul Sadad abdul@gmail.com Geovani Meiwanda geo@gmail.com <p>Arboretum Gambut ditujukan untuk sarana pendidikan dan wisata terutama bagi generasi muda untuk memperkenalkan fungsi lahan gambut sebagai penyangga utama ekosistem di Provinsi Riau pada umumnya. Intinya adalah program ini diharapkan dapat memicu dan mendorong wilayah lain dalam membangun program yang sama, yaitu dengan melibatkan peran serta masyarakat itu untuk pelestarian lahan gambut. Salah satu kelemahan dalam pengelolaan Arboretum Gambut ini adalah kurangnya pemberdayaan semua pihak yang terkait langsung dengan pemanfaatan lahan gambut (Jannah &amp; Zulkarnaini, 2021). Hal ini tercermin dari rendahnya peran mereka dalam perencanaan dan proses manajemen. Sampai batas tertentu, sistem manajemen yang telah dikenal turun temurun tidak dimanfaatkan oleh stakeholder yang berkepentingan. Intinya adalah berbagai pihak yang terkait belum menampakkan perannya yang maksimal. Padahal penting bagi masyarakat yang berasal dari kawasan ini untuk ditingkatkan pengetahuannya melalui proses pembinaan yang harus dikaitkan langsung dengan kondisi setempat. </p> 2022-11-01T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2022 Prosiding Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (PISIP) https://fisip.prosiding.unri.ac.id/index.php/pisip/article/view/52 IDENTIFIKASI SUMBER KERENTANAN SOSIAL DALAM PENDAFTARAN TANAH DI KABUPATEN KAMPAR 2022-11-01T02:16:51+00:00 Yesi yesi@gmial.com Khairul Amri Kahirul@gmail.com T.Romi Marnelly tmo@gmail.com <p>Tujuan utama dari reforma agraria adalah terciptanya dasar pengelolaan tanah yang baik dan masyarakat mendapatkan kepastian hukum atas tanah yang mereka garap. Kepastian kepemilikan aset pertanahan merupakan salah satu kunci untuk meminimalisir kerentanan maupun konflik yang mungkin muncul di bidang pertanahan. Tujuan Penelitian, mengidentifikasi sumber kerentanan social dalam pendaftaran tanah serta menganalisis Konsekuensi risiko yang dihadapi oleh kelompok Rentan dalam konteks keamanan tenurial. Jenis penelitian ini adalah mix methods yang diartikan menggabungkan antara kuantitatif dan kualitatif (Sugiyono, 2011), menggunakan metode survei dan wawancara. Dilaksanakan di Desa Muara Jalai dan Sei.Tonang Kabupaten Kampar. Pengambilan sampel dengan metode purposive dan snowball sampling sebanyak 65 responden pada setiap Desa. Hasil Penelitian Kelompok rentan dalam kajian ini adalah kelompok masyarakat adat, perempuan, petani gurem dan pendatang Terkait dengan pendaftaran dan kepemilikan tanah. Konsekuensi ataupun risiko yang dihadapi masyarakat dimana posisi pemilik tanah masih rentan untuk menerima gugatan atau sengketa dari perorangan maupun kelompok yang memicu konflik/sengketa tanah. </p> 2022-11-01T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2022 Prosiding Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (PISIP)