IMPLEMENTASI MODEL QUINTUPLE HELIX PADA RESTORASI EKOSISTEM GAMBUT BERBASIS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERKELANJUTAN
Abstract
Air gambut tergolong air yang tidak memenuhi persyaratan air bersih. Kabupaten Bengkalis merupakan salah satu wilayah yang penyebaran lahan gambut terluas kedua setelah Kabupaten Indragiri. Oleh sebab itu sebagian besar daerah di Kabupaten Bengkalis mengalami permasalahan dalam mendapatkan akses terhadap air bersih dan layak konsumsi. PT Pertamina Sei Pakning memiliki inovasi Filagam dalam melaksanakan program Konservasi Air Gambut. Progam ini berusaha menjawab permasalahan ketersediaan air yang ada. Dalam penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi dari pelaksanaan program ini dengan menggunakan konsep quin- tuple kelix. Metode Kualitatif dengan pendekatan studi kasus di Desa Lubuk Muda. Hasil dari penelitian ini menyebutkan bahwa 5 aktor dalam Quintuple Helix sudah berpartisipasi untuk mewujudkan pemberdayaan masyarakat berkelanjutan, namun tujuan Restorasi Ekosistem Gambut belum dapat di implementasikan dengan ideal, hal ini disebabkan atas minimnya stakeholders yang membantu edukasi dan implementasi restorasi gambut di Desa Lubuk Muda, baik dari pemerinta- han maupun aktor lainnya yang memiliki kewenangan ataupun tanggungjawab dalam proses restorasi gambut di pedesaan.