PENGELOLAAN LAHAN GAMBUT BERBASIS KEARIFAN LOKAL DI PULAU RUPAT

Authors

  • Adi Putra Universitas Riau

Abstract

Mengingat besarnya potensi gambut yang ada di Pulau Rupat, pemerintah talah lama menca- nangkan lahan gambut Pulau Rupat sebagai salah satu sentra produksi tanaman pangan di Indonesia. Namun, hingga saat ini, kita belum dapat melihat kemajuan yang signifikan hasil yang diinginkan. Kearifan lokal yang hidup dan berkembang dalam masyarakat masih kurang digunakan sebagai dasar strategi dalam pengambilan kebijakan, sehingga inovasi teknologi di lahan gambut tidak bisa diterima masyarakat karena tidak sesuai dengan praktik lokal yang ada. Penulisan artikel ini bertujuan untuk mendo-kumentasikan kearifan lokal apa saja yang dimiliki oleh masyarakat di Pulau Rupat dalam rangka mengelola lahan gambut. Pendekatan yang digunakan dalam penulisan ini adalah pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan datanya adalah studi pustaka untuk mendapatkan data-data sekunder. Hasil kajian menunjukkan bahwa terdapat beberapa kearifan lokal yang hidup dan berkembang di Pulau Rupat, antara lain: (1) pemanfaatan gerakan pasang surut air untuk irigasi dan drainase, (2) penentuan tanaman yang ditanam di sekitar pengairan, (3) konservasi air dengan sistem tabat, (4) sistem pemilihan lahan, (5) sistem penyiapan lahan dan pengolahan tanah, (6) sistem penataan lahan, (7) sistem pengelolaan kesuburan tanah, dan (8) cara petani dalam mengenali musim. Jadi, dalam pengelolaan lahan gambut dibutuhkan kesadaran pemerintah untuk melihat bahwa sebenarnya telah ada berbagai macam kearifan lokal yang dimiliki masyarakat Rupat. Kearifan lokal ini bisa menjadi strategi dalam mengelola lahan gambut agar potensinya bisa digunakan secara optimal. Ke depan pemerintah diharapkan juga aktif dalam melibatkan petani terkait program gambut. Pemerintah hadir bukan untuk mengubah sistem namun sebagai fasilitator yang mendampingi masyarakat dengan memanfaatkan kearifan lokal yang ada. 

Downloads

Published

2022-11-01